PALEMBANG-vivaborneo.com, Ketua PWI Pusat Margiono mengatakan perkembangan pers ke depan akan semakin berat seiring dengan kemajuan teknologi. Tantangan itu dihadapi media cetak yang kemungkinan akan kalah dengan bentuk media elektronik dan online. Hal tersebut diungkapkannya pada acara Konfrensi Kerja Nasional (Konkernas) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Hotel Jayakarta Palembang (13/8).Margiono berharap, dalam Konkernas ini bisa menghasilkan keputusan dalam peningkatan sumber daya manusia serta sosialisasi kode etik sebagai pedoman kerja profesi wartawan. Margiono berharap nantinya tidak ada tindakan hukum bagi karya-karya jurnalistik. Karya-karya jurnalistik dijelaskan Margiono merupakan tulisan wartawan yang mentaati kaidah-kaidah kode etik jurnalistik.
“Karya jurnalistik bukan berita bohong, fitnah,” kata Margiono.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menyambut baik dan mendukung adanya pembatasan karya jurnalistik mana bukan karya jurnalistik sehingga dapat menjadi rambu bagi pers untuk berkeja profesional. Alex Nurdin juga mengatatakan, Pemprov Sumsel sangat mendukung dan menjunjung profesional pers. Perhatian pemerintah dalam hal diwujudkan dengan menganggarkan dana Rp 1 miliar untuk membangun gedung PWI Sumsel yang selama ini statusnya menyewa.
Konkernas PWI ini dihadiri oleh perwakilan PWI cabang seluruh Indonesia serta para tokoh senior PWI. Selain acara Konkernas dilangsungkan juga Rapar Kerja SIWO PWI yang membahas kesiapan Sumsel menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) pada Pebruari 2010 mendatang. (vb/02).
Sumber : http://www.vivaborneo.com/perkembangan-media-cetak-semakin-berat.htm
1 komentar:
kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)
Posting Komentar